Manfaat Jahe Untuk Membunuh Sel-sel Kanker
Banyak jenis rempah-rempah yang kerap digunakan masyarakat di Indonesia, salah satunya adalah jahe ternyata terbukti memiliki manfaat luar biasa dalam mengatasi kanker.
Dalam penelitian yang diterbitkan British Journal of Nutrition, jahe bahkan disebut membunuh sel-sel kanker di prostat, ovarium, dan kanker kolorektal.
Selain penelitian diatas, jenis rimpang ini juga disebut peneliti lebih efektif dari kemoterapi, seperti dilansir Healthy and natural world, jahe tidak mempengaruhi sel-sel lain seperti di tulang ataupun perut.
Dikatakan oleh peneliti juga, jahe tidak hanya efektif untuk sel-sel kanker prostat dan juga dapat membantu untuk membunuh sel-sel kanker ovarium.
Dalam sebuah penelitian lain yang diterbitkan oleh BMC Complementary and Alternative Medicine, para ilmuwan membuktikan, bahan aktif dalam jahe memiliki sifat anti-angiogenik yang efektif menghentikan pertumbuhan sel kanker dan mencegah kanker ovarium.
Dalam percobaan disajikan pada American Association for Cancer, para ilmuwan dari University of Michigan juga menemukan, jahe efektif membunuh sel-sel kanker. Dengan efek samping yang lebih sedikit, toksisitas kurang dan tidak ada kesempatan untuk mengembangkan resistensi obat, jahe bermanfaat bagi pasien kanker ovarium.
Begitupun pada Journal of Nutrition 2015, peneliti menunjukkan, jahe tidak hanya mencegah kanker kolorektal, tetapi juga benar-benar dapat membunuh sel-sel kanker kolorektal.
Kendati demikian, masyarakat harus peka, manfaat ini masih dalam penelitian. Karena beberapa penelitian dilakukan in vitro atau pada tikus sehingga perlu penelitian lebih lanjut pada manusia.
Secara umum, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi lebih dari 4 g jahe per hari, sedangkan wanita hamil tidak dianjurkan lebih dari 1 g per hari.
Dalam penelitian yang diterbitkan British Journal of Nutrition, jahe bahkan disebut membunuh sel-sel kanker di prostat, ovarium, dan kanker kolorektal.
Selain penelitian diatas, jenis rimpang ini juga disebut peneliti lebih efektif dari kemoterapi, seperti dilansir Healthy and natural world, jahe tidak mempengaruhi sel-sel lain seperti di tulang ataupun perut.
Dikatakan oleh peneliti juga, jahe tidak hanya efektif untuk sel-sel kanker prostat dan juga dapat membantu untuk membunuh sel-sel kanker ovarium.
Dalam sebuah penelitian lain yang diterbitkan oleh BMC Complementary and Alternative Medicine, para ilmuwan membuktikan, bahan aktif dalam jahe memiliki sifat anti-angiogenik yang efektif menghentikan pertumbuhan sel kanker dan mencegah kanker ovarium.
Dalam percobaan disajikan pada American Association for Cancer, para ilmuwan dari University of Michigan juga menemukan, jahe efektif membunuh sel-sel kanker. Dengan efek samping yang lebih sedikit, toksisitas kurang dan tidak ada kesempatan untuk mengembangkan resistensi obat, jahe bermanfaat bagi pasien kanker ovarium.
Begitupun pada Journal of Nutrition 2015, peneliti menunjukkan, jahe tidak hanya mencegah kanker kolorektal, tetapi juga benar-benar dapat membunuh sel-sel kanker kolorektal.
Kendati demikian, masyarakat harus peka, manfaat ini masih dalam penelitian. Karena beberapa penelitian dilakukan in vitro atau pada tikus sehingga perlu penelitian lebih lanjut pada manusia.
Secara umum, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi lebih dari 4 g jahe per hari, sedangkan wanita hamil tidak dianjurkan lebih dari 1 g per hari.