Berapa Durasi Jam Tidur yang Ideal Itu?
Photo: Pexels |
Tidur yang sehat, berapa jam sehari? Tidur merupakan aktivitas alamiah setiap individu. Hampir sepertiga hidup kita, kita habiskan untuk tidur. Dahulu, tidur dianggap sebagai waktu tubuh untuk beristirahat setelah lelah bekerja, sekolah, dan aktivitas lainnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu pengetahuan membuktikan bahwa tidur tidak lagi hanyalah sesuatu untuk mengisi waktu saat seseorang dalam kondisi tidak aktif. Bahkan, tidur sendiri melibatkan banyak sekali aktivitas dan ternyata memiliki banyak pengaruh pada kesehatan.
Berbagai penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh tidur pada tubuh menemukan bahwa tidur berhubungan antara lain dengan peningkatan dan penurunan berat badan, hingga risiko kematian di masa yang akan datang.
Berapa Durasi Jam Tidur yang Ideal Itu?
Bagi kebanyakan dari kita, tidur mungkin terkesan sepele. Padahal, kita semua juga tahu kalau manfaat tidur sangat luar biasa. Tubuh seperti di-recharge, sel-sel tubuh yang rusak pun diperbaiki, dan tentunya rasa capek yang dirasakan bisa hilang.
Dengan tidur yang cukup, badan juga makin sehat!
Tapi, ada hal yang menarik dari urusan tidur ini. Di satu sisi, banyak yang mulai menyadari manfaatnya, sehingga mereka pun sangat menjaga kualitas tidurnya sebagai cara menjaga kebugaran tubuh; tapi di sisi lain, gaya hidup sehari-hari juga bisa membuat beberapa orang lainnya rela melepas jam tidurnya demi aktivitas lain. Seolah tak terlalu khawatir kalau mereka kekurangan jam tidur.
Alasannya bisa karena memang ada acara yang mesti dihadiri sampai dini hari, atau memang menggunakan waktu tidur atau istirahat untuk menggarap pekerjaan yang tak tuntas dikerjakan pada jam kantor. Apapun itu, intinya masih banyak juga orang yang biasa saja jika pola tidurnya masih berantakan.
Hindari kebiasaan itu, karena tubuh kita jelas butuh istirahat setelah dan sebelum beraktivitas. Jadi usahakan untuk tidur cukup, dengan durasi yang dianjurkan.
Durasi ideal itu justru bukan delapan jam
Karena tidur juga tidak harus berlebihan. Justru waktu tidur yang pas sebetulnya adalah tujuh jam; bukan delapan jam seperti yang selama ini lumrah diketahui banyak orang sebagai waktu tidur yang ideal.
Berbagai pihak yang pernah mencari tahu soal berapa lama kita seharusnya tidur menyebutkan kalau gangguan kesehatan, dan bahkan tingkat kematian terendah itu dimiliki orang yang tidur selama tujuh jam. Kurang tidur atau terlelap selama delapan jam atau lebih secara konsisten malah terbukti merugikan.
Kalau merujuk pada data yang agak lebih serius, seorang psikoatri di Amerika Serikat pernah mengumpulkan data aktivitas lebih dari satu juta orang selama enam tahun, dan menemukan kalau orang yang tidur di antara 6,5 sampai 7,4 jam memiliki tingkat kematian paling rendah, dibandingkan durasi lainnya.
Bahkan pada penelitian lainnya ditemukan kalau orang yang biasa tidur selama tujuh jam punya kemampuan menyelesaikan persoalan lebih baik dibandingkan mereka yang tidur delapan jam atau lebih.
Kalau kita ambil ilustrasinya, misalkan saja Anda perlu terbangun pukul 5 pagi, maka sebaiknya Anda tidur pada pukul 10 malam; bukan pukul 9 malam, apalagi jam 2 pagi.
Tapi kemudian, apakah tidur selama delapan jam akan merusak kesehatan? Ya tidak juga. Kalau merujuk ke informasi dari National Sleep Foundation di Amerika Serikat, selama kegiatan tidur masih berlangsung di antara enam sampai delapan jam, masih tergolong oke; tapi yang ideal ya tujuh jam.
Selain durasi, kualitas tidur juga tak kalah penting.
Pertanyaan terkait hal ini adalah, apa yang bisa membuat tidur tujuh jam kita benar-benar berkualitas? Soal ini, ada beberapa faktor pendukungnya, seperti kegiatan yang dilakukan sebelum tidur, sampai suasana atau keadaan kamar tempat kita tidur.
Jika menurut para ahli, aktivitas terbaik untuk dilakukan sebelum tidur adalah bergerak aktif, seperti melakukan olahraga ringan. Pilihan yang bisa dilakukan adalah semacam jalan santai, atau melakukan gerakan-gerakan peregangan otot.
Terkait aktivitas ini, jangan pula membiasakan diri untuk menonton televisi atau memainkan smartphone Anda hingga tertidur, karena efeknya memang kurang baik untuk kesehatan mata dan pikiran.
Jadi, untuk mendapatkan kualitas terbaik dari kegiatan tidur, sebaiknya kita melakukan olahraga ringan lalu dilanjutkan ritual yang membuat kita merasa nyaman sebelum tidur; seperti membayangkan hal-hal seru yang akan dilakukan esok hari, atau membaca doa.
Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu pengetahuan membuktikan bahwa tidur tidak lagi hanyalah sesuatu untuk mengisi waktu saat seseorang dalam kondisi tidak aktif. Bahkan, tidur sendiri melibatkan banyak sekali aktivitas dan ternyata memiliki banyak pengaruh pada kesehatan.
Berbagai penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh tidur pada tubuh menemukan bahwa tidur berhubungan antara lain dengan peningkatan dan penurunan berat badan, hingga risiko kematian di masa yang akan datang.
Berapa Durasi Jam Tidur yang Ideal Itu?
Bagi kebanyakan dari kita, tidur mungkin terkesan sepele. Padahal, kita semua juga tahu kalau manfaat tidur sangat luar biasa. Tubuh seperti di-recharge, sel-sel tubuh yang rusak pun diperbaiki, dan tentunya rasa capek yang dirasakan bisa hilang.
Dengan tidur yang cukup, badan juga makin sehat!
Tapi, ada hal yang menarik dari urusan tidur ini. Di satu sisi, banyak yang mulai menyadari manfaatnya, sehingga mereka pun sangat menjaga kualitas tidurnya sebagai cara menjaga kebugaran tubuh; tapi di sisi lain, gaya hidup sehari-hari juga bisa membuat beberapa orang lainnya rela melepas jam tidurnya demi aktivitas lain. Seolah tak terlalu khawatir kalau mereka kekurangan jam tidur.
Alasannya bisa karena memang ada acara yang mesti dihadiri sampai dini hari, atau memang menggunakan waktu tidur atau istirahat untuk menggarap pekerjaan yang tak tuntas dikerjakan pada jam kantor. Apapun itu, intinya masih banyak juga orang yang biasa saja jika pola tidurnya masih berantakan.
Hindari kebiasaan itu, karena tubuh kita jelas butuh istirahat setelah dan sebelum beraktivitas. Jadi usahakan untuk tidur cukup, dengan durasi yang dianjurkan.
Durasi ideal itu justru bukan delapan jam
Karena tidur juga tidak harus berlebihan. Justru waktu tidur yang pas sebetulnya adalah tujuh jam; bukan delapan jam seperti yang selama ini lumrah diketahui banyak orang sebagai waktu tidur yang ideal.
Berbagai pihak yang pernah mencari tahu soal berapa lama kita seharusnya tidur menyebutkan kalau gangguan kesehatan, dan bahkan tingkat kematian terendah itu dimiliki orang yang tidur selama tujuh jam. Kurang tidur atau terlelap selama delapan jam atau lebih secara konsisten malah terbukti merugikan.
Kalau merujuk pada data yang agak lebih serius, seorang psikoatri di Amerika Serikat pernah mengumpulkan data aktivitas lebih dari satu juta orang selama enam tahun, dan menemukan kalau orang yang tidur di antara 6,5 sampai 7,4 jam memiliki tingkat kematian paling rendah, dibandingkan durasi lainnya.
Bahkan pada penelitian lainnya ditemukan kalau orang yang biasa tidur selama tujuh jam punya kemampuan menyelesaikan persoalan lebih baik dibandingkan mereka yang tidur delapan jam atau lebih.
Kalau kita ambil ilustrasinya, misalkan saja Anda perlu terbangun pukul 5 pagi, maka sebaiknya Anda tidur pada pukul 10 malam; bukan pukul 9 malam, apalagi jam 2 pagi.
Tapi kemudian, apakah tidur selama delapan jam akan merusak kesehatan? Ya tidak juga. Kalau merujuk ke informasi dari National Sleep Foundation di Amerika Serikat, selama kegiatan tidur masih berlangsung di antara enam sampai delapan jam, masih tergolong oke; tapi yang ideal ya tujuh jam.
Selain durasi, kualitas tidur juga tak kalah penting.
Pertanyaan terkait hal ini adalah, apa yang bisa membuat tidur tujuh jam kita benar-benar berkualitas? Soal ini, ada beberapa faktor pendukungnya, seperti kegiatan yang dilakukan sebelum tidur, sampai suasana atau keadaan kamar tempat kita tidur.
Jika menurut para ahli, aktivitas terbaik untuk dilakukan sebelum tidur adalah bergerak aktif, seperti melakukan olahraga ringan. Pilihan yang bisa dilakukan adalah semacam jalan santai, atau melakukan gerakan-gerakan peregangan otot.
Terkait aktivitas ini, jangan pula membiasakan diri untuk menonton televisi atau memainkan smartphone Anda hingga tertidur, karena efeknya memang kurang baik untuk kesehatan mata dan pikiran.
Jadi, untuk mendapatkan kualitas terbaik dari kegiatan tidur, sebaiknya kita melakukan olahraga ringan lalu dilanjutkan ritual yang membuat kita merasa nyaman sebelum tidur; seperti membayangkan hal-hal seru yang akan dilakukan esok hari, atau membaca doa.