Pribadi yang Harus Dimiliki Seorang Guru Modern
Di abad ke 21 ini, banyak orang beralih kepada teknologi yang memudahkan mereka dalam berkomunikasi. Sesuai dengan tuntutan zaman, pendidikan haruslah mengikuti alur globalisasi tanpa mengesampingkan nilai-nilai budaya dan moral yang melekat pada setiap negara seperti Indonesia.
Jika pendidikan dituntut harus modern maka sebagai pencetak generasi penerus bangsa, para guru juga harus berpikir secara dinamis dan perlahan meninggalkan cara pembelajaran yang statis. Memang cara lama yang digunakan untuk belajar juga bisa menjadi panutan namun tidaklah salah jika mencoba melakukan perubahan cara pembelajaran secara bertahap namun pasti.
Untuk itu selain wawasan, keterampilan juga perlu dikembangkan sebagai guru modern. keterampilan apa sajakah itu? Berikut sikap yang harus dibangun sebagai guru modern di abad 21 ini.
1. Tidak Melupakan Cara Lama
Guru modern tidak boleh hanya menjadikan era digital sebagai acuan dalam melaksanakan tugasnya. Kita juga harus bisa mengingat cara-cara pembelajaran yang telah dilakukan para pendahulu kita dan kita sendiri dimasa-masa lalu. Dengan tidak melupakan strategi atau cara dan metode mengajar yang pernah kita lakukan, kita bisa instropeksi dan mengatasi kekurangan yang ada. Dan kemudian mengembangkannya. Cara lama yang baik dan bisa diterapkan di pembelajaran saat ini, silahkan dikembangkan. tetapi yang tidak sesuai dengan kondisi saat ini, ya silahkan diarsipkan saja.
2. Sudah Bisa Mengoperasikan Teknologi
Tentunya seorang guru yang bisa dikatakan modern, sepatutnya untuk bisa mengoperasikan teknologi. Seperti apa sih teknologi yang perlu dikuasai guru? Diantaranya adalah laptop/komputer, printer, internet dan ponsel berbasis android. Minimal 5 hal tersebut sudah dikuasai untuk menunjang pembelajaran. Aneh kan, di era digital abad 21 guru tidak bisa teknologi. Guru jangan gapetek.
3. Selalu Berinovasi
Guru juga dituntut untuk bisa berinovasi dalam setiap kegiatan pendidikan yang dilakukkannya. Agar sesuatu yang baru akan selalu ada dan menjadi hal yang baru dan segar bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Untuk bisa berinovasi minimal kita bisa memadukan antara poin nomor 1 dan nomor 2 tadi. Tentu dengan inovasi yang selalu ditemukan dan diimplementasikan dalam kegiatan pengajaran dan pembelajaran akan berdampak positif bagi guru itu sendiri dan peserta didik.
4. Memiliki Visi dan Misi yang Jelas
Visi sesuatu yang akan kita tuju sedangkan misi adalah berbagai cara yang akan digunakan untuk mencapai visi yang telah dibuat. Visi dan misi bisa kita analogikan sebagai suatu yang ingin kita capai dan dengan cara apa kita bisa mencapainya. begitu kurang lebihnya. Diyakini oleh beberapa guru bahwa dengan meiliki visi dan misi yang jelas, kita bisa mengajar dengan terarah juga.
5. Berpandangan Luas
Cara pandang seorang guru sudah tentu harus bisa lebih dewasa dan luas dibandingkan dengan orang yang memiliki profesi selain guru. Bagaimana tidak, seorang presiden aja bisa menjadi presiden tidak lepas dari jada para guru-gurunya saat duduk di bangku sekolah. Sama seorang raja, dan lain-lain. Maka untuk mencetak peserta didik sebagai generasi yang lebih mantap di masa depan kita sebagai guru harus berpandangan luas agar tidak memiliki pola pikir yang “saklek”. Padahal pendidikan itu dinamis. Maka jika guru bisa berpandangan luas akan bisa menjadi guru modern di masa depan kelak.
6. Inspiratif dan Kreatif
Inspiratif bagi para peserta didik dan rekan guru lain. Bisa membakar semangat para siswa untuk belajar dengan berlatih. Tentunya dengan cara yang kreatif pula. Biasanya guru modern yang inspiratif itu karena memiliki kreativitas yang tinggi dan telah berinovasi dalam berbagai hal. Baik dari cara berinteraksi, problem solvingnya, dan lain sebagainya. Sosok inspiratif tentu akan sangat sulit didapatkan oleh seorang guru. Karena itu berjalan alami, dilihat dari cara pandang para siswanya. Biasanya seorang siswa terinspirasi dari cara guru mengajarnya, sehingga mereka bisa mengimplementasikannya dalam kegiatan sehar-hari atau pada jenjang pendidikan selanjutnya.
7. Memiliki Semangat yang Stabil
Semangat bagi guru tertutama guru yang masih muda biasanya tidak stabil, walaupun sangat sedikit. Tetapi ada baiknya dengan semangat yang stabil ini, akan lebih menemukan cara yang solutif. Sikap tergesa-gesa tidak baik dimiliki oleh seorang guru. Tergesa-gesa ini dikarenakan ambisi atau semangat yang berlebihan tanpa diiringi dengan kemampuan seorang guru tersebut. Tetapi ya tidak baik juga jika guru memiliki semangat yang labil bukan?
8. Memiliki Persiapan yang Mantap
Guru mengajar setiap harinya di kelas maupun di luar kelas. Untuk itu sangat baik, jika bisa mempersiapakan segala sesuatu yang menunjang pembelajaran dan pendidikan untuk dipersiapakan secara matang agar hasil yang akan dicapai menjadi maksimal. Jangan sampai mau ngajar saja, guru tidak memiliki rancangan pembelajaran yang akan diterapkan saat kegiatan di kelas. Silahkan siapkan perangkat pembelajaran tersebut dengan penuh perencanaan yang mantap.
9. Mampu menerima Saran dan Kritik
Saran merupakan solusi yang ditawarkan orang lain kepada kita. Dan Kritik adalah kesalahan atau kekurangan yang ada pada diri kita. Kedua hal tersebut selalu berkaitan. Jadi kalau ada orang yang hanya memberikan saran saja atau kritik saja, silahkan galilah mereka agar menyampaikan keduanya. Sehingga diri kita akan lebih mudah menerima saran dan kritik mereka. Kalaupun mereka hanya memberikan salah satu dari kedua hal tersebut, ya mau bagaimana lagi. Kita perlu menelaahnya atau intropeksi diri perlu tidak kita terapkan dalam pribadi kita sebagai guru dalam melaksanakan pembelajaran.
10. Mampu Mengembangkan Diri Sendiri dan Peserta Didiknya
Seorang guru yang modern sudah selayaknya memiliki kemampuan untuk bisa mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh dirinya sendiri dan para peserta didik yang diajarnya. Sebelum berpikir untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik, ada baiknya kita harus bisa mengembangkan kemampuan kita terlebih dahulu. Kenapa? Karena dengan begitu kita tidak menjadi guru yang hanya berbicara, tetapi juga mengalaminya. Untuk itu nantinya kita bisa memiliki kemampuan untuk melihat potensi anak dan bagaimana cara mengembangkannya.
Mungkin bagi kamu yang membacanya ada yang memiliki pandangan berbeda, silahkan isi kolom komentar di bawah ini untuk share pengalamannya. Terimakasih.
Dikembangkan dari sumber: rifqiguru[dot]com