Panduan Guru Mengajar Daring Agar Kegiatan Belajar Efektif saat Physical Distancing
Dengan penyebaran virus corona (COVID-19) yang kian luas di Indonesia, berbagai upaya dilakukan guna mencegah wabah semakin parah. Masyarakat diimbau untuk menerapkan physical distancing dengan di rumah saja. Bahkan, sudah 14 hari, dan kini diperpanjang hingga 27 April, sekolah menerapkan pembelajaran daring (online) atau istilah lainnya PJJ (pendidikan Jarak Jauh) dari rumah masing-masing.
Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara daring tentunya memiliki tantangan tersendiri, karena baik guru, murid, maupun orang tua murid harus beradaptasi dengan sistem ini. Namun, bukan berarti belajar secara daring tidak bisa efektif.
Guru dituntut kreatif dalam memberikan materi daring, sehingga murid tak hanya mengerjakan tugas akademis, melainkan juga melakukan kegiatan menyenangkan agar keinginan belajar para murid tetap tinggi.
Bapak/Ibu Guru dapat menyesuaikan metode belajarnya agar lebih cocok diterapkan para murid, sehingga walau belajar di rumah, para murid bisa belajar secara menyenangkan, efektif, dan tidak terlalu memberatkan.
Tugas yang diberikan jangan bersifat paper and pen, namun lebih kepada tugas yang kreatif. Rentang waktu yang diberikan harus lebih longgar, dan beban pekerjaannya jangan seperti di kelas, lebih dibuat bite size.
Bukan hanya memberikan tugas yang lebih kreatif, tugas yang diberikan juga menyesuaikan dengan konteks saat ini, yakni pandemi virus corona.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, Bapak/Ibu guru dan para murid bisa menggunakan aplikasi Google Classroom, Google Hangout, Zoom, atau minimal dengan WhatsApp.
Untuk bertatap muka dengan para murid, Bapak/Ibu guru bisa menggunakan Google Hangout atau Zoom untuk pengawasan secara online. Sedangkan untuk ulangan harian atau tugas, soal dibagikan hanya saat akan tes di Google Classroom atau Bapak/Ibu menjadwalkannya (misal soal dibuat hari ini untuk dibagikan minggu depan) yang dapat diatur lewat fitur di Google Classroom ketika tiba waktunya sesuai dengan yang kita setting, maka soal otomatis terkirim tanpa harus repot membuat soal secara mendadak.
Baca juga: Cara Nonton Streaming TVRI Belajar dari Rumah Bagi Siswa dan Guru
Bagi Bapak/Ibu yang baru belajar dengan teknologi jangan merasa terbebani dengan metode pembelajaran daring, kendala yang dihadapi pasti ada misal tidak punya komputer/laptop dan belum menguasai teknologi, tidak masalah dibuat sesimpel mungkin jawaban siswa bisa ditulis di kertas, kemudian difoto dan dikirim via WhatsApp.
Secara garis besar, pembelajaran daring ditengah wabah pandemi ini memiliki dua tujuan utama, yakni:
Sebagai langkah awal yang bisa dilakukan oleh seorang guru untuk bisa mewujudkan pembelajaran daring yang berfokus pada kebutuhan siswa, yakni:
Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara daring tentunya memiliki tantangan tersendiri, karena baik guru, murid, maupun orang tua murid harus beradaptasi dengan sistem ini. Namun, bukan berarti belajar secara daring tidak bisa efektif.
Guru dituntut kreatif dalam memberikan materi daring, sehingga murid tak hanya mengerjakan tugas akademis, melainkan juga melakukan kegiatan menyenangkan agar keinginan belajar para murid tetap tinggi.
Bapak/Ibu Guru dapat menyesuaikan metode belajarnya agar lebih cocok diterapkan para murid, sehingga walau belajar di rumah, para murid bisa belajar secara menyenangkan, efektif, dan tidak terlalu memberatkan.
Tugas yang diberikan jangan bersifat paper and pen, namun lebih kepada tugas yang kreatif. Rentang waktu yang diberikan harus lebih longgar, dan beban pekerjaannya jangan seperti di kelas, lebih dibuat bite size.
Bukan hanya memberikan tugas yang lebih kreatif, tugas yang diberikan juga menyesuaikan dengan konteks saat ini, yakni pandemi virus corona.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, Bapak/Ibu guru dan para murid bisa menggunakan aplikasi Google Classroom, Google Hangout, Zoom, atau minimal dengan WhatsApp.
Untuk bertatap muka dengan para murid, Bapak/Ibu guru bisa menggunakan Google Hangout atau Zoom untuk pengawasan secara online. Sedangkan untuk ulangan harian atau tugas, soal dibagikan hanya saat akan tes di Google Classroom atau Bapak/Ibu menjadwalkannya (misal soal dibuat hari ini untuk dibagikan minggu depan) yang dapat diatur lewat fitur di Google Classroom ketika tiba waktunya sesuai dengan yang kita setting, maka soal otomatis terkirim tanpa harus repot membuat soal secara mendadak.
Baca juga: Cara Nonton Streaming TVRI Belajar dari Rumah Bagi Siswa dan Guru
Bagi Bapak/Ibu yang baru belajar dengan teknologi jangan merasa terbebani dengan metode pembelajaran daring, kendala yang dihadapi pasti ada misal tidak punya komputer/laptop dan belum menguasai teknologi, tidak masalah dibuat sesimpel mungkin jawaban siswa bisa ditulis di kertas, kemudian difoto dan dikirim via WhatsApp.
Secara garis besar, pembelajaran daring ditengah wabah pandemi ini memiliki dua tujuan utama, yakni:
- Mendorong kolaborasi orangtua, guru dan murid untuk berdaya belajar dalam menghadapi situasi darurat akibat wabah virus Corona.
- Memastikan anak mendapatkan personalisasi pengalaman belajar yang bermakna, menantang dan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak.
Sebagai langkah awal yang bisa dilakukan oleh seorang guru untuk bisa mewujudkan pembelajaran daring yang berfokus pada kebutuhan siswa, yakni:
- Lakukan pengumpulan informasi terlebih dahulu mengenai kesiapan orangtua.
- Sediakan waktu berbincang bebas dengan orangtua dan murid (dilakukan via telepon mengikuti anjuran social distancing).
- Memperkirakan durasi pengerjaan tugas yang akan diberikan.
- Membangun kesepakatan dengan orangtua.
- Menyiapkan aktivitas dan tugas belajar yang memadukan tujuan kurikulum, minat murid dan isu yang sedang hangat dibicarakan.
Panduan Pembelajaran Daring ini dapat diunduh lengkap melalui tautan https://bit.ly/PanduanSekolahLawanCorona
Semoga menginspirasi!