Seberapa Cepat Virus Corona Dapat Menyebar Di Dalam Rumah?
Foto: istockphoto.com/rudi_suardi |
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa penyebaran virus corona di beberapa wilayah di Indonesia masih cukup tinggi dari hingga pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dari PSBB (pembatasan sosial berskala besar) dan kini AKB (adaptasi kebiasaan baru) masih banyak kasus penularan COVID-19, walapun tingkat persentasi kesembuhannya pun makin naik tiap hari.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa COVID-19 dua kali lebih menular dalam rumah tangga dibandingkan dengan penyakit serupa seperti SARS, dengan sejumlah besar kuman tambahan menyebar jauh sebelum pasien virus corona menunjukkan gejala apa pun.
Hasil Penelitian:
Para peneliti, yang berbasis di Cina dan Amerika Serikat menegaskan bahwa temuan ini dapat sangat membantu dalam mengurangi jumlah infeksi baru di masa mendatang.
Untuk penelitian ini, para peneliti menggunakan data dari 350 pasien yang terkena virus corona dan sekitar 2000 kontak dekat mereka di kota Guangzhou, Cina. Setelah meninjau data secara rumit, mereka dapat memperkirakan "tingkat serangan sekunder" virus, yang merujuk pada kemungkinan orang yang terinfeksi menularkan penyakit ke orang lain.
Mereka menemukan bahwa rata-rata pasien hanya memiliki 2,4 persen kesempatan menularkan penyakit kepada seseorang yang tidak hidup bersama mereka. Namun, ada lonjakan tingkat penularan di antara orang yang hidup bersama sebesar 17,1 persen. Selain itu, kemungkinan infeksi adalah yang tertinggi di antara orang di atas 60 tahun, dan terendah di antara orang di bawah 20 tahun.
Tingkat keseluruhan penularan virus corona oleh pasien yang terinfeksi adalah dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan SARS dan tiga kali lebih tinggi dari MERS.
Kesimpulan:
Studi ini menunjukkan bahwa virus ini mudah menular dalam periode inkubasi dan dapat ditularkan oleh orang yang terinfeksi jauh sebelum mereka mulai menunjukkan gejala. Sesuai tim peneliti, isolasi mandiri dalam rumah dapat mengurangi risiko tertular hingga 20-50 persen.