8 cara mudah untuk menghadapinya orang yang keras kepala
Sifat keras kepala dapat merusak segalanya. Gambar milik: Adobe Stock |
Berhentilah merendahkan sikap keras kepala pasangan Anda dan mulailah menghadapinya dengan bantuan delapan cara sederhana ini.
Setiap orang memiliki pemikiran dan pola perilaku yang berbeda yang seringkali diartikan sebagai ciri kepribadiannya. Salah satu ciri tersebut adalah keras kepala. Hal itu ditandai dengan keengganan untuk mengubah pendapat atau keputusan seseorang. Orang-orang seperti itu sering kali sangat terikat pada keyakinan, gagasan, dan pendapat mereka sendiri. Ini bisa membuat mereka tidak memedulikan perasaan orang lain. Mereka mudah terancam oleh siapa saja, yang tidak setuju dengan mereka atau ide-ide mereka.
Sifat ini bisa membuat kewalahan, jika dipicu oleh situasi tertentu. Terkadang, perasaan agresi yang tersembunyi adalah penyebab perilaku keras kepala. Dorongan yang tak tergoyahkan untuk memiliki atau menginginkan sesuatu bisa berubah menjadi keras kepala dengan bersikap keras kepala tentang hal itu. Dan pendapat orang lain, meskipun lebih logis, tidak penting dalam situasi seperti itu. Perasaan inferior atau lemah ditutupi oleh sifat keras kepala. Ini membantu mereka menyembunyikan sisi rentan mereka dari orang lain.
Dari ledakan keras hingga memaksakan pendapat mereka kepada orang lain, sikap keras kepala bisa menjadi sangat menyusahkan. Dalam kasus ekstrim, hal itu dapat menghambat kehidupan sehari-hari dan pertumbuhan serta perkembangan secara keseluruhan.
Kita bertemu orang-orang seperti itu di mana-mana, dan berkomunikasi dengan mereka terkadang membuat frustrasi dan melelahkan. Ini bisa menjadi lebih sulit jika itu pasangan Anda. Namun, ada beberapa cara mudah untuk mengatasinya.
Berikut ini delapan cara untuk berinteraksi dengan orang yang keras kepala, dan membawa mereka pada pemikiran yang sama seperti Anda:
Komunikasi adalah kuncinya. Gambar milik: Adobe Stock |
- Bersikaplah lembut dan lambat: Lanjutkan percakapan secara perlahan. Berikan waktu dan bersabarlah, untuk membantu pikiran yang kaku terbuka.
- Bagi percakapan menjadi beberapa bagian: Pastikan percakapan tersebut dipecah menjadi beberapa bagian kecil. Ini membantu pihak lain untuk memahami perspektif Anda.
- Tunggu waktu yang tepat: Ukur suasana hati orang lain sebelum Anda memulai percakapan.
- Tanyakan alasan keras kepala mereka : Tanyakan dengan sopan tentang alasan keras kepala mereka. Itu dapat membuat mereka sadar diri dan membantu mereka merefleksikan perilaku mereka, sambil memenuhi kebutuhan batin mereka dan memberi mereka wawasan tentang tindakan mereka.
- Perhatikan pendapat mereka: Jadilah pendengar yang baik. Hanya karena seseorang keras kepala, tidak membuat maksudnya menjadi tidak valid. Cobalah untuk memahami alasan mengapa mereka menekankan pada poin tertentu. Buat mereka merasa didengarkan dan dihormati.
- Jangan menyinggung perasaan mereka atau memberi tahu mereka secara langsung bahwa mereka salah: Ketika kita memberi tahu orang yang keras kepala bahwa mereka salah; mereka cenderung menjadi lebih kaku tentang pendapat mereka. Untuk menangani situasi dengan lebih baik, buat mereka percaya bahwa ide-idenya bagus, meskipun mereka selalu dapat mempertimbangkan dan melihat sesuatu dari sudut pandang Anda juga.
- Negosiasi: Kita mungkin tidak dapat mengubah pendapat mereka hanya dengan satu percakapan, tapi kita pasti bisa membuat mereka setengah jalan. Keterampilan negosiasi selalu berguna dalam situasi seperti itu.
- Jangan meminta terlalu banyak atau terdengar putus asa untuk membuktikan maksud Anda: Jika Anda ingin membuat orang yang keras kepala melakukan sesuatu dengan cara Anda, Anda harus mengambil pendekatan rasional daripada pendekatan emosional. Tidak peduli seberapa besar Anda ingin segala sesuatunya berjalan sesuai keinginan Anda, jangan lelahkan diri Anda dengan mencoba meyakinkan mereka.
Keras kepala hanyalah ciri kepribadian dan dapat dengan mudah ditangani. Pastikan mereka merasa nyaman, untuk membuat mereka memahami sisi cerita Anda. Seperti yang dikatakan oleh filsuf Swiss Johann Kaspar Lavater, “keras kepala adalah kekuatan dari yang lemah”, dan itu tergantung pada bagaimana kita menangani kelemahan ini.