Misophonia Adalah Kelainan Jiwa Zaman Baru Dan Inilah Yang Perlu Anda Ketahui

misophonia-adalah-kelainan-jiwa-zaman-baru
Misophonia adalah kelainan emosional yang baru diidentifikasi. Gambar milik: freepik.com/wayhomestudio

Tahukah Anda bahwa suara memicu emosi kita? Nyatanya, ada suara tertentu yang bisa membuat Anda sangat tidak nyaman. Gangguan jiwa ini dikenal dengan misophonia. 

Pikirkan hari-hari sekolah Anda dan coba ingat apakah suara kapur atau spidol di papan tulis membuat Anda gila? Atau apakah Anda menjadi terlalu bersemangat saat mendengar seseorang membuat suara, saat mengunyah permen karet atau makanan? Nah, jika jawaban untuk kedua pertanyaan ini adalah YA besar, maka Anda mungkin menderita misophonia. 

Ini mungkin tidak masuk akal di kepala Anda, tetapi itu kenyataan bagi mereka yang hidup dengannya. Faktanya, terkadang kita tidak mempertimbangkan kesehatan emosional kita, dan menganggap semua ini normal. Berikut ini adalah hal-hal segalanya tentang gangguan emosional era baru ini. 

Apa itu misophonia ? 

Ketika emosi Anda terpicu karena suara tertentu, situasi itu disebut misophonia. Secara emosional dipengaruhi oleh suara-suara umum biasanya yang dibuat oleh orang lain, atau suara yang tidak diperhatikan oleh orang lain. 

Seperti yang dilansir dari laman healthshots, Mereka yang menderita misophonia mungkin menggambarkannya sebagai suara yang "membuat Anda gila". Reaksi mereka bisa berkisar dari kemarahan dan gangguan hingga panik dan kebutuhan untuk melarikan diri. Gangguan ini terkadang disebut sindrom sensitivitas suara selektif. 

Contohnya termasuk bernapas, menguap, atau mengunyah. Suara merugikan lainnya termasuk ketukan keyboard atau jari atau suara wiper kaca depan. Ini menciptakan respons melawan atau lari yang memicu kemarahan dan keinginan untuk melarikan diri. 

Ini mempengaruhi beberapa lebih buruk daripada yang lain, dan dapat menyebabkan isolasi, karena orang yang menderita kondisi ini mencoba menghindari suara pemicu ini. Orang yang mengidap misophonia sering merasa malu, dan ini luput dari perhatian. 

Ini membahayakan fungsi, sosialisasi, dan akhirnya kesehatan mental. Misophonia biasanya muncul sekitar usia 12 tahun. 

Gangguan tersebut tampaknya berkisar dari ringan hingga parah. Individu melaporkan berbagai respon fisiologis dan emosional, dengan kognisi yang menyertainya. Reaksi ringan bisa terwujud dalam bentuk kecemasan, perasaan tidak nyaman, dorongan untuk kabur, dan jijik. Tanggapan yang lebih parah dicatat jika suara yang dimaksud menyebabkan kemarahan, kebencian, kepanikan atau ketakutan, dan tekanan emosional. 

Apa penyebab misophonia ? 

Sebuah studi terobosan baru-baru ini menemukan bahwa misophonia adalah kelainan berbasis otak. Para peneliti menunjuk pada gangguan konektivitas di bagian otak yang memproses stimulasi suara dan respon melawan / lari. Ini juga melibatkan bagian otak yang mengkode pentingnya suara. 

Anterior insular cortex (AIC) memainkan peran penting dalam kemarahan dan dalam mengintegrasikan suara dari jantung dan paru-paru. Pemindaian fMRI menunjukkan bahwa AIC lebih aktif pada penderita misofonia daripada kelompok kontrol. Ada aktivasi khusus di bagian otak yang bertanggung jawab atas ingatan jangka panjang, ketakutan, dan emosi lainnya. Hal ini terkait dengan fakta bahwa orang dengan misophonia memiliki reaksi emosional yang kuat terhadap suara yang umum, menunjukkan bahwa bagian otak ini berperan dalam kondisi tersebut. 

Apakah misophonia bisa diobati? 

Perawatan sering kali melibatkan pendekatan multidisiplin yang menggabungkan terapi suara oleh audiolog dan konseling suportif yang menekankan pada strategi koping. 

Anda dapat mencoba perangkat seperti alat bantu dengar yang mengeluarkan suara mirip air terjun di telinga Anda. Kebisingan mengalihkan perhatian Anda dari pemicu dan mengurangi reaksi. Anda juga bisa memakai penutup telinga dan headset untuk menghilangkan suara. 

Tiga perubahan gaya hidup direkomendasikan untuk menangani misophonia dengan lebih efektif: 

Berolahragalah secara teratur. Ini bisa dalam bentuk latihan apa pun. Intinya adalah Anda harus tetap aktif. 

Tidur yang cukup . Tidur tujuh hingga delapan jam adalah suatu keharusan, dan harus tidur nyenyak. Gunakan teknik seperti minum teh kamomil, mendengarkan musik yang menenangkan, atau apa pun yang dapat membantu mendorong tidur. 

Mengelola stres sangat penting. Jika Anda stres, Anda juga tidak akan merasa ingin berolahraga dan tidak bisa tidur. Itulah mengapa sangat penting untuk tetap tenang.