Hari Kanker Dunia: Peran nutrisi dan perubahan gaya hidup untuk mengendalikan kanker
Orang-orang di seluruh dunia perlu menyadari nutrisi dan perubahan gaya hidup lainnya yang dapat diterapkan untuk membantu mereka pulih dan berpotensi mengurangi risiko kambuhnya kanker yang sama atau yang baru berkembang.
Pada Hari Kanker Sedunia ini, mari selami peran nutrisi dan perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko penyakit mematikan. (foto: freepik) |
Orang-orang di seluruh dunia perlu menyadari nutrisi dan perubahan gaya hidup lainnya yang dapat diterapkan untuk membantu mereka pulih dan berpotensi mengurangi risiko kambuhnya kanker yang sama atau yang baru berkembang.
Hari Kanker Dunia, yang diperingati untuk menyebarkan kesadaran, menginspirasi perubahan dan mengurangi dampak global dari kanker, dirayakan pada tanggal 4 Februari setiap tahun. Di Hari Kanker Dunia ini, mari selami peran nutrisi dan perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko penyakit mematikan.
Kanker tidak berkembang dalam semalam dan perubahan gaya hidup serta makanan tertentu dapat membantu kita dalam mencegah penyakit yang mengancam jiwa. Meskipun peran penting nutrisi untuk kesehatan telah diketahui beberapa ratus tahun yang lalu dalam metode penyembuhan kuno seperti pengobatan tradisional Tiongkok, ini sering kali memainkan peran kecil dalam masyarakat modern.
Pola makan nabati yang seimbang dengan jumlah makanan cepat saji, minuman yang dimaniskan dengan gula, daging merah, dan alkohol dalam jumlah terbatas direkomendasikan untuk meningkatkan kesehatan. Cara hidup seperti itu membantu mencegah kanker dan penyakit tidak menular lainnya (PTM) karena faktor risiko yang umum. Meski fakta ini diketahui secara luas, angkanya masih mengkhawatirkan.
Beberapa bentuk kanker yang paling umum di Indonesia disebabkan oleh gaya hidup yang buruk dan praktik kebersihan. Misalnya, merokok berlebihan menyebabkan kanker paru-paru dan mulut sedangkan mengonsumsi alkohol adalah penyebab kanker di usus besar, hati, dan payudara.
Peran nutrisi dan perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengendalikan kanker
Tembakau dan gaya hidup bebas alkohol secara substansial dapat mengurangi beban kanker. Nutrisi yang baik membantu mencegah kanker. Pola makan nabati yang diisi dengan sayuran berdaun hijau dan lentil, polong-polongan, dan buah-buahan memberikan nutrisi serta serat makanan.
Diperlukan minimal 25 hingga 38 gram serat makanan, yang bisa didapatkan dari satu buah sehari, bersama dengan dua cangkir sayuran dan lentil. Seseorang juga harus menghindari makanan olahan dan jus buah kemasan karena masing-masing memiliki garam ekstra dan gula ekstra, keduanya merupakan kontributor utama untuk meningkatkan risiko kanker.
Seseorang juga harus memperhatikan minyak yang mereka gunakan minyak mustard, minyak zaitun, dan minyak dedak padi (rice bran oil) dianggap baik untuk kesehatan secara keseluruhan kecuali jika seseorang alergi terhadap bahan-bahannya.
Kanker juga merupakan salah satu alasan terbesar pria dan wanita kehilangan kesuburan karena pengobatan kanker di sekitar organ reproduksi memengaruhi kemampuan mereka. Oleh karena itu, sejumlah besar pasien kanker tidak dapat menikmati peran sebagai orang tua di masa lalu. Namun, dengan kemajuan ilmu reproduksi, pasien kanker dapat mencari bantuan teknologi seperti assisted reproductive technology (ART) and in vitro fertilization (IVF) untuk memiliki anak setelah pengobatan mereka selesai.
Nutrisi memainkan peran penting dalam mempersiapkan pasien kanker yang sembuh untuk menjadi orang tua. Diet seimbang termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, lentil, buah-buahan, telur, ayam, ikan, produk susu seperti susu, keju, dan yogurt adalah suatu keharusan.
Biji-bijian menyediakan karbohidrat, serat larut, dan vitamin B, sedangkan daging dan kacang-kacangan menyediakan protein yang membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Buah dan sayuran menyediakan vitamin dan mineral, dan produk susu memberikan kalsium untuk tulang yang lebih baik.
Dengan kemajuan dalam pengobatan kanker, banyak pasien sekarang berharap untuk hidup normal setelah berjuang melawan penyakit mematikan dan karenanya tidak ingin ketinggalan menjadi orang tua.
Tidak banyak bukti tentang risiko nutrisi terkait kesadaran kanker meskipun uji coba sedang berlangsung, tetapi mempertahankan gaya hidup sehat, latihan fisik teratur, dan makan buah dan sayuran adalah penting.
Hubungan antara obesitas dan kanker payudara
Obesitas dan penyakit penyerta tertentu seperti diabetes telah terbukti menjadi faktor risiko untuk kanker endometrium dan kanker payudara. Seseorang harus menghindari konsumsi tembakau, merokok, dan alkohol yang terbukti merupakan faktor risiko untuk kanker rongga mulut dan kanker perut dan payudara.
Seseorang harus menghindari paparan sinar matahari, meskipun penting bagi tubuh manusia dan memainkan peran utama dalam menyediakan vitamin D. Namun, ini merupakan faktor risiko yang terbukti untuk kanker kulit seperti sel skuamosa dan sel basal, dan melanoma tetapi tabir surya dalam jumlah yang baik bisa memberikan keajaiban bagi kulit.
Terkait kesadaran kanker, sudah ada program skrining, khususnya untuk payudara dan leher rahim yang harus lebih didorong. Kesadaran untuk wanita di atas 40 tahun dan riwayat keluarga memainkan faktor penting dalam kanker payudara.
Kesimpulannya, paradoks dengan penyakit mematikan adalah bahwa sebagian besar dari semua kasus kanker dapat dicegah dengan mengikuti pola makan yang sehat, menjalani gaya hidup yang sehat dan seimbang, serta menyadari berbagai gejala dan pengobatannya.