Haruskah Anda Mempercayai Mesin Pencari Untuk Diagnosis Medis? Inilah Kata Dokter
Pengobatan sendiri melibatkan risiko farmakologis yang dapat menyebabkan reaksi merugikan yang parah, dokter memperingatkan
Keseringan googling penyakit, awas kena Cyberchondria (foto: freepik.com/karlyukav) |
Kebanyakan orang, di seluruh dunia, memiliki kecenderungan untuk melakukan pencarian cepat di Google, setiap kali mereka menunjukkan gejala tertentu yang identik dengan penyakit umum musiman atau lainnya. Ini mengarah pada rentetan hasil yang mengganggu, yang semakin menekan mereka. Ini bisa menjadi kontraproduktif dan bahkan berbahaya bagi kesehatan mereka. Inilah sebabnya mengapa dokter menyarankan untuk tidak melakukan diagnosis sendiri.
Revolusi digital telah mengubah banyak aspek kehidupan kita, terutama dalam cara kita mencari informasi terkait kesehatan, karena mudah dan bebas tersedia. Dilansir dari halaman boldsky, dulu, 1 dari 10 pasien biasa mencari informasi kesehatan di internet, tapi sekarang jumlahnya berubah menjadi 9 dari 10.
Hal ini terutama berlaku sekarang, dalam pandemi, ketika orang-orang mencari cara membuat pembersih tangan (hand sanitizer) di rumah, dan bahkan mencari gejala untuk mengetahui apakah mereka tertular virus. Ironis dan berbahaya!
Risiko salah diagnosis, diagnosis berlebihan, atau kurang diagnosis
Lebih sering daripada tidak, diagnosis diri menunjuk pada sesuatu yang lebih menakutkan. Ini dapat menyebabkan kesalahan diagnosis atau diagnosis berlebihan. Misalnya, jika Anda mencari tahu tentang 'sakit kepala', kemungkinan besar Anda akan menemukan sekitar 20 hasil yang menunjukkan interpretasi sakit kepala yang berbeda, masing-masing berbeda ulasan daripada yang lain. Ada kemungkinan sakit kepala Anda mungkin sesuatu yang kecil, tetapi pencarian di internet menunjukkan tanda-tanda tumor kanker atau masalah neurologis lainnya.
Dalam ketidaktahuan, Anda akan panik dan ini dapat menyebabkan stres tingkat tinggi. Pengobatan sendiri melibatkan risiko farmakologis yang dapat mengakibatkan reaksi merugikan yang parah. Kadang-kadang, Anda bahkan kurang mendiagnosis diri sendiri yang bisa berdampak serius dalam jangka panjang pada kualitas hidup atau lebih buruk lagi, kematian.
Ketahui tentang 'cyberchondria'
Lihat penelusuran online sebagai titik awal Anda, bukan jawaban akhir Anda. (foto: freepik.com/freepik) |
Cyberchondria mengacu pada kecemasan seseorang tentang kesehatannya yang disebabkan oleh penggunaan internet yang berlebihan untuk mencari informasi medis. Para dokter mengatakan bahwa akhir-akhir ini telah menjadi masalah yang cukup besar, karena orang-orang mencari tahu apa yang dikatakan internet tentang kesehatan mereka. Orang dengan cyberchondria cenderung salah menafsirkan perubahan tubuh normal dan gejala fisik ringan sebagai tanda penyakit atau penyakit serius. Bagi banyak orang yang hidup dengan kecemasan kesehatan, ketakutan itu bisa menjadi begitu parah sehingga dapat mengganggu pekerjaan dan hubungan.
Mencari bantuan dari seorang profesional medis
Beberapa pasien datang dengan diagnosis yang telah mereka dapatkan dengan menggunakan internet. Dan beberapa datang dengan laporan lab dan investigasi medis, juga hasil pencarian online.
Tetapi cukup sering, orang-orang ini menunjukkan kurangnya kepercayaan pada nasihat kesehatan yang ditawarkan oleh para dokter. Kita harus memahami bahwa tidak ada teknologi atau pencarian internet yang dapat sepenuhnya menggantikan bantuan medis profesional.
Hal-hal yang perlu diingat
- Siapa pun dapat mempublikasikan konten secara online
- Lihat pencarian online sebagai titik awal Anda, bukan jawaban akhir Anda
- Cari informasi dari situs web yang dapat diandalkan seperti klinik kesehatan, situs rumah sakit, majalah dan publikasi kesehatan ternama
- Jangan tunda perawatan aktual dari profesional medis
- Lakukan riset online Anda, lalu tulis pertanyaan Anda, hubungi dokter atau pusat kesehatan di lingkungan Anda, dan bicaralah dengan seseorang yang tahu cara menyatukan semua bagian permasalahan dari keluhan Anda.