Pemulihan stroke di rumah: Tips untuk perawat atau pengasuh
Pemulihan dari stroke bisa menjadi tantangan besar tersendiri. Jalan menuju pemulihan adalah jalan yang panjang dan membosankan yang membutuhkan perawatan terus-menerus dan motivasi yang berkelanjutan
Berikut cara merawat pasien yang terkena stroke di rumah. (Sumber: Getty Images / Thinkstock) |
Stroke merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Di Indonesia terdapat sekitar 541.000 pasien baru stroke setiap tahunnya 67 persen adalah stroke iskemik dan 33 persen stroke hemoragik perdarahan. Angka ini terbilang sangat tinggi dan menempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian di Indonesia, setelah kardiovascular dan kanker.
Setiap pasien menghadapi tantangan mereka sendiri dalam hal gangguan, gerakan fisik, dan rehabilitasi. Tapi sembuh dari stroke dapat dibuat lebih baik asalkan ada perawatan, dukungan dan motivasi yang tepat untuk membantu pasien. Orang tersebut mungkin mengalami kehilangan kemampuan bicara, masalah dengan ingatan, penalaran dan konsentrasi, dan kelumpuhan parsial. Di sinilah mengetahui apa yang diharapkan setelah serangan stroke berat dapat membantu mereka mempersiapkan diri untuk perjalanan selanjutnya. Meskipun mengajukan pertanyaan yang tepat kepada penyedia layanan kesehatan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut, berikut adalah beberapa petunjuk yang harus diketahui oleh pengasuh tentang pemulihan di rumah.
Pahami bagaimana setiap perjalanan itu unik
Penting untuk tidak membiarkan cerita orang lain menurunkan motivasi Anda karena kisah setiap penderita stroke berbeda. Biarkan pengalaman Anda terungkap dengan sendirinya saat Anda membantu mereka mengatasi kelemahan mereka dan trauma emosional yang mengelilinginya. Berusahalah membantu mereka mendapatkan penerimaan bertahap dari normal baru. Penting untuk memungkinkan mereka memahami bahwa pemulihan tidak mungkin terjadi dalam semalam, dan memulai dengan pandangan positif adalah kuncinya. Meskipun ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, motivasi dan perhatian pribadi dari orang-orang terdekat dan tersayang dapat membuat semua perbedaan.
Bersiaplah untuk perubahan suasana hati
Stroke dan jalan pemulihan selanjutnya dapat menguras mental, fisik, dan emosional bagi penyintas. Mereka mungkin mengalami banyak emosi dan rentan terhadap fluktuasi suasana hati. Pengasuh harus berhati-hati untuk tidak memberi tahu mereka bahwa mereka tahu bagaimana rasanya karena tidak ada yang tahu kecuali mereka. Tawarkan cinta, kesabaran, dan dukungan sebagai gantinya. Namun, waspadalah terhadap emosi yang ekstrem karena mungkin menandakan depresi. Jika Anda melihat tanda-tanda seperti itu, segera hubungi spesialis.
Nutrisi dan olahraga yang tepat
Nutrisi yang baik sangat penting selama masa pemulihan. Pertahankan kebiasaan makan yang baik dan rutinitas olahraga dan bantu mereka melakukan semua latihan yang ditentukan oleh terapis untuk memastikan kemajuan yang lebih cepat.
Pengobatan
Sementara beberapa pasien yang terkena dampak parah mungkin memerlukan selang makan dan bantuan pernapasan, yang lain mungkin memerlukan fisioterapi dan terapi okupasi. Tergantung pada kondisi pasien, fasilitas perawatan yang terampil atau bantuan perawatan di rumah dapat dicari. Kemajuan dalam ilmu kedokteran telah membawa banyak inovasi seperti pencitraan saraf canggih, obat pelarut gumpalan darah, dan metode pengobatan berdampak tinggi lainnya yang dapat memberikan hasil yang lebih baik. Selain pengobatan medis, sebagian besar pasien stroke memerlukan terapi rawat jalan untuk meningkatkan kualitas hidup. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Fisioterapi
Fisioterapi sangat penting untuk pemulihan setelah stroke dan dapat membuat banyak perbedaan dalam memulihkan kualitas hidup. Meskipun pemulihan mungkin memakan waktu lama, penting untuk menjalani sesi fisioterapi secara teratur untuk menangani anggota tubuh yang terkena. Terapis mungkin menyarankan penggunaan alat seperti brace atau alat bantu jalan untuk membantu gerakan.
Terapi wicara dan okupasi
Sesi terapi wicara membahas kemampuan bahasa (baik verbal dan tertulis), kemampuan kognitif (konsentrasi, memori dan perhatian) serta kesulitan menelan. Terapi okupasi diperlukan untuk mengatasi masalah kecil seperti keterampilan motorik halus yang mengontrol aktivitas sehari-hari, jangkauan fungsional, dan pengembangan keterampilan sosial.
Terapi psikologis
Stroke dapat membuat penyintas menghadapi banyak tantangan fisik dan trauma emosional yang harus dihadapi. Sebagian besar pasien stroke menghadapi masalah depresi dan kesepian akibat pergerakan yang terbatas dan kurangnya interaksi sosial. Oleh karena itu, konseling psikologis merupakan bagian penting dari setiap program rehabilitasi stroke.
Luangkan waktu untuk diri sendiri
Sekalipun Anda membantu penderita stroke menangani kondisi mereka dan merawat mereka, jangan lupa untuk menjaga kesehatan Anda juga sebagai perawat. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika Anda membutuhkannya. Cobalah untuk mendapatkan cuti jika ada yang menawarkan untuk menggantikan tempat Anda selama beberapa jam. Gunakan waktu ini untuk menyegarkan pikiran dan tubuh Anda karena ini penting untuk merawat seseorang yang memiliki kondisi kesehatan yang buruk.
Pemulihan dari stroke bisa menjadi tantangan besar tersendiri. Jalan menuju pemulihan adalah jalan yang panjang dan membosankan yang membutuhkan perawatan terus-menerus dan motivasi yang berkelanjutan. Anda juga dapat menjangkau kelompok pendukung dan forum online untuk interaksi sosial dan saling berbagi.