Asal Usul Nama Malioboro, Ikon Kota Jogja Yang Penuh Makna
Asal-usul nama Malioboro (Foto: Agto Nugroho - Unsplash.com) |
Malioboro menjadi ikon kota Yogyakarta yang mungkin paling diingat oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Buat yang pernah main atau tinggal di Kota Gudeg ini pasti tahu sama yang namanya Jalan Malioboro. Belum lengkap jika berkunjung ke Yogyakarta belum mampir ke Malioboro, lokasi Malioboro yang ada di jantung kota akan selalu memikat banyak orang untuk cuci mata hingga memanjakan selera.
Di tengah santernya nama Malioboro, kamu pernah nggak sih terpikir apa yang mendasari penyematan nama itu? Apakah diserap dari bahasa Inggris atau berasal dari salah satu merek rokok terkenal di Amerika. Sebenarnya banyak filosofis sejarah nama Malioboro, namun melansir dari laman Hipwee asal-usul nama Malioboro yang paling banyak diungkapkan oleh sejarawan dan buku yang beredar. Berikut adalah ulasannya!
Banyak orang yang menganggap Malioboro berkaitan dengan nama seorang tokoh militer Inggris, yakni Marlborough. Yuk, cek faktanya?
Terkait asal usul yang pertama ini diceritakan ada berkaitan dengan nama tokoh militer Inggris. Karena pengucapan kata “Marlborough” dianggap terlalu sulit, maka orang pun mengucapkannya dengan kata Malioboro. Hal ini dikaitkan dengan sebuah catatan sejarah yang mengatakan bahwa Kraton Yogyakarta di zaman Sultan Hamengku Buwono II pernah dirampok oleh pasukan Inggris yang dikenal sebagai “Geger Sepehi” pada 1812.
Namun, alasan tersebut masih dipertanyakan keabsahannya oleh para sejarawan, pasalnya dalam buku The History of Java yang ditulis oleh Raffles, tak ada satu halaman pun yang menyebut nama Marlborough.
Nama Malioboro disebut terdiri dari dua kata, yakni Malia dan Bara. Filosofi ini diduga yang paling kuat dipercaya oleh para sejarawan
Bersumber dari buku profil Yogyakarta City of Philosophy terbitan Dinas Kebudayaan Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dikutip dari Kominfo DIY. Malia diartikan sebagai wali, sedangkan Bara merupakan ngumbara atau menggembara. Jadi kata Maliabara secara etimologis berarti jadilah wali yang menggembara setelah memilih jalan keutamaan. Hendaknya mengikuti ajaran wali lalu menyebarkan ajarannya untuk menerangi kehidupan manusia.
Selanjutnya Malioboro juga dipercaya berasal dari kata Malyabhara, dalam bahasa Sansekerta berarti menyajikan karangan bunga
Dalam bahasa Sansekerta, Malya berarti karangan bunga sedangkan bhara bermaksud menyajikan. Dilansir dari Kompas, nama tersebut muncul dalam buku Ramayana asli, buku Adiparwa dan Wirathaparwa, Parthawijaya dan dimunculkan kembali dalam buku Dharmasunya yang ditulis di Kartasura pada tahun 1714.
Beberapa sejarawan meyakini, kata ‘Malyabhara’ menginspirasi Sultan Hamengku Buwono I untuk menamakan kotanya. Klaim tersebut dikuatkan dengan adanya gagasan Malyabhara sebelum perjanjian Giyanti pada 1755.
Disamping beragam filosofi yang beredar, Malioboro mempunyai makna yang dalam soal tahapan yang harus dilalui manusia di dunia
Jika berpedoman pada buku Yogyakarta City of Philosophy yang menyebut arti Malioboro merupakan Wali yang Mengembara, maka hal itu sejalur dengan jalan yang ada di Malioboro. Pertama, jalan yang membentang dari arah Tugu Pal Putih ke selatan dinamakan Jalan Marga Utama, hal itu merupakan tahapan awal yang harus dilalui oleh manusia di dunia. Jalan Malioboro ialah tahapan kedua, mulai dari perbatasan rel kereta api yang ada di Stasiun Tugu Yogyakarta menuju selatan hingga perempatan pecinan Malioboro atau Toko Batik Terang Bulan.
Tak hanya sampai situ, tahapan manusia masih dilanjutkan dengan adanya Jalan Mulya (kemulian) di selatan Jalan Malioboro. Sehingga setelah diurut ketiga jalan tersebut (Jalan Marga Utama, Jalan Malioboro dan Jalan Mulya) memiliki makna bahwa setelah menemukan keutamaan hidup kemudian menyebarkan kebaikan menurut ajaran wali maka akan diperoleh jalan kemuliaan.
Artikel ini telah tayang di Hipwee "Menilik Asal Usul Nama Malioboro, Ikon Kota Jogja yang Ternyata Penuh Makna"