Cara Diet Anda Dapat Mempengaruhi Kulit Anda
Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang cara diet Anda dapat mempengaruhi kulit? Pada artikel ini, kami akan memberi tahu Anda semua tentang mereka.
Foto: freepik.com/diana-grytsku |
Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang cara diet Anda dapat mempengaruhi kulit? Tanpa diragukan lagi, nutrisi mempengaruhi kesehatan kulit dan sebagian besar organ dalam tubuh kita. Pada akhirnya, apa yang Anda masukkan ke dalam tubuh Anda tercermin baik di dalam maupun di luar.
Ada banyak mitos dan prasangka seputar topik ini. Meskipun demikian, ada juga banyak penelitian ilmiah. Pada dasarnya, mereka membuktikan fakta bahwa diet Anda dapat mempengaruhi kulit Anda. Beberapa makanan memperkuat organ ini, sementara kekurangan nutrisi tertentu menyebabkan masalah dermatologis.
Di satu sisi, makanan dapat berdampak negatif pada epidermis. Di sisi lain, beberapa nutrisi benar-benar membantu mencegah atau mengobati patologi kulit tertentu atau bentuk kerusakan. Bahkan, dalam beberapa perawatan, sangat penting bagi individu untuk melakukan modifikasi pola makan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Cara diet Anda dapat memengaruhi kulit Anda
Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh, menurut penelitian yang dipublikasikan pada 2019. Ini mewakili sekitar seperenam dari berat badan kita. Ini memiliki banyak fungsi dan penting. Mari kita lihat beberapa di antaranya.
- Perlindungan terhadap agen eksternal
- Termoregulasi
- Penyerapan sinar ultraviolet
- Produksi vitamin D
- Pemeliharaan keseimbangan air
Percaya atau tidak, beberapa patologi kulit ada hubungannya dengan nutrisi. Ini adalah kasus marasmus atau pellagra, dua penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C atau protein. Selain itu, diet rendah zat besi terkait dengan alopecia, dan juga konsumsi alkohol meningkatkan gejala psoriasis dan rosacea.
Sebaliknya, tidak ada bukti ilmiah bahwa makanan berlemak terkait dengan jerawat atau masalah serupa lainnya. Pengaruh cokelat juga tidak terbukti mempengaruhi kesehatan kulit yang baik, seperti yang sering diyakini.
Penuaan dan nutrisi
Penuaan adalah proses di mana Anda dapat mengetahui seberapa besar diet Anda dapat mempengaruhi kulit Anda. Ingatlah bahwa fenomena ini memiliki dua komponen utama. Yang pertama adalah penuaan ekstrinsik, yang disebabkan oleh faktor lingkungan, terutama radiasi matahari.
Yang kedua adalah penuaan intrinsik, yang disebabkan oleh penentuan genetik dan gaya hidup. Yang satu ini termasuk makanan. Sekarang, ilmu pengetahuan telah mampu membuktikan bahwa akumulasi kerusakan oksidatif, bersama dengan penurunan fungsi metabolisme, menyebabkan kulit menjadi meradang, yang menyebabkan penuaan kulit. Sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Anais Brasileiros de Dermatologia membuktikan hubungan ini.
Juga, bagian lain dari penelitian telah menunjukkan bahwa makanan yang kaya antioksidan sangat membantu dalam mengurangi efek radikal bebas. Akibatnya, memperlambat proses penuaan kulit. Hal yang benar untuk dilakukan adalah makan banyak buah dan sayuran.
Makanan, jerawat, dan kerusakan akibat sinar matahari
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa susu, serta makanan yang kaya gula, memperburuk jerawat, termasuk suplemen berbasis laktosa. Cokelat memiliki efek merugikan hanya jika telah ditambahkan gula. Kakao sendiri tidak mempengaruhi jerawat.
Di sisi lain, diketahui bahwa makanan yang kaya beta karoten membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari. Ini juga melindungi sistem kekebalan tubuh dari efek sinar UV. Pada dasarnya, diet kaya beta-karoten dapat membantu mencegah penuaan dini dan kanker kulit.
Gangguan kulit dan diet
Ketika datang ke klasifikasi gangguan kulit yang berhubungan dengan makanan, ada empat kelompok yang berbeda. Yang pertama berhubungan dengan kelainan kulit yang berhubungan erat dengan diet. Yang paling menonjol adalah dermatitis herpetiformis. Kondisi ini berjalan seiring dengan konsumsi gluten.
Kelompok kedua adalah mengenai kelainan kulit yang berhubungan dengan pola makan. Misalnya, dermatitis atopik, jerawat, psoriasis, pemfigus, urtikaria, dan dermatitis kontak. Anomali ini sering dikaitkan dengan alergen makanan, yang, dalam 90% kasus, berhubungan dengan gandum, susu, kedelai, ikan, telur, dan kacang tanah.
Pada kelompok ketiga, kami memiliki kelainan yang berhubungan dengan defisit nutrisi. Misalnya, kwashiorkor, pellagra, scurvy, dan marasmus. Kekurangan makanan menyebabkan penyakit ini.
Terakhir, ada kelompok kelainan kulit yang berhubungan dengan kelebihan gizi. Penyakit yang terkait dengan kasus ini adalah obesitas, karotenemia, dan likopenemia. Menariknya, ada sejumlah kondisi yang lebih sering muncul pada individu obesitas, seperti candida intertrigo, stretch mark, dan sebagainya.
Konsumsi karoten yang berlebihan dapat menyebabkan karotenemia. Likopenemia dapat berkembang karena konsumsi berlebihan buah-buahan dengan kandungan karotenoid yang tinggi.
Diet Anda dapat memengaruhi kulit Anda
Seperti yang Anda lihat, diet yang tidak memadai dapat memengaruhi kulit Anda dengan cara yang paling buruk. Ada penyakit kulit yang terkait dengan defisit nutrisi atau konsumsi zat yang berlebihan dengan kapasitas inflamasi dan oksidatif.
Untuk alasan ini, sangat penting untuk menjalani diet yang bervariasi dan seimbang. Sisihkan semua jenis makanan berlemak dan manis serta utamakan sayur, protein, dan buah.