Toyota Menghentikan Produksi di 14 Pabrik Jepang Setelah Potensi Serangan Cyber

toyota-menghentikan-produksi-di-14-pabrik
(Photo : Christina Telep from Unsplash)

Toyota telah menghentikan semua operasi di 14 pabrik domestiknya setelah dugaan serangan siber menghantam produsen mobil itu pada Selasa, 1 Maret. Menurut laporan terbaru, penutupan baru-baru ini akan mengakibatkan hilangnya total sekitar 13.000 mobil.

Serangan Siber Toyota Meminta Penghentian Pabrik

Produsen mobil Jepang Toyota telah menghentikan semua operasi di pabrik domestiknya setelah serangan siber terjadi awal pekan ini.

Menurut sebuah laporan oleh Reuters, Toyota mengalami pelanggaran tak terduga yang mempengaruhi pemasok komponen elektronik dan suku cadang plastik.

Pada saat pers, baik Toyota maupun pihak berwenang tidak memiliki petunjuk tentang motif di balik serangan siber besar-besaran. Juga tidak ada jejak petunjuk tentang kemungkinan identitas tersangka untuk kasus tersebut.

Rupanya, serangan siber terjadi tepat setelah Jepang mengecam tindakan Rusia terkait invasinya ke Ukraina. Negara itu adalah salah satu dari banyak negara di dunia yang "secara finansial" memberi sanksi kepada Rusia. Namun, tidak ada indikasi bahwa keputusan ini terkait dengan pembobolan data yang terjadi di Toyota.

Mengenai penyelidikan insiden ini, Fumio Kishida, Perdana Menteri Jepang mengatakan bahwa pemerintah sekarang akan menyelidiki masalah ini untuk melihat apakah Rusia memiliki potensi hubungannya dengan itu.

"Sulit untuk mengatakan apakah ini ada hubungannya dengan Rusia sebelum melakukan pemeriksaan menyeluruh," kata Kishida.

Toyota Mengutip Kegagalan Sistem Tentang Serangan Siber

Kojima Industries Corp. pemasok pembuat mobil mengatakan bahwa mereka memang mengalami semacam serangan, seperti yang dikatakan juru bicara itu kepada wartawan, The Verge melaporkan.

Sementara itu, juru bicara Toyota mengatakan bahwa insiden itu adalah kasus "kegagalan sistem pemasok". Mengenai penutupan pabriknya, perusahaan tetap tidak yakin berapa lama itu akan bertahan.

Selain itu, Hino Motors dan Daihatsu juga termasuk dalam penutupan besar-besaran pabrik Toyota secara lokal.

Selain ketegangan yang sedang berlangsung di Ukraina, rantai pasokan global terus berjuang dengan krisis COVID-19 yang sedang berlangsung. Entah bagaimana, ini menghambat pembuat mobil dalam hal produksi mobil.

Selain itu, Toyota juga menyadari produksi yang dihentikan di Amerika Utara semua karena protes pengemudi truk Kanada.

Selain Toyota, saat itu perusahaan Jepang lainnya mengalami semacam pembobolan data. Panasonic melaporkan bahwa pihak ketiga mencoba mengakses jaringannya pada bulan November.

Menurut Tech Times, Panasonic mendeteksi akses tidak sah. Setelah mengetahui hal itu, ia segera merilis tindakan pengamanan untuk memerangi potensi serangan siber.

Perusahaan juga meminta spesialis untuk menyelidiki kemungkinan kebocoran data yang bisa terjadi pada pelanggan. Rupanya, para peretas dapat mencuri beberapa informasi rahasia dari orang-orang dari penyimpanan data perusahaan.

Di luar berita serangan siber, Toyota ingin mengembangkan mobil penjelajah bulan bersama Japan Aerospace Exploration Agency. Kendaraan itu akan disebut Lunar Cruiser.

Via: Tech Times