Penipuan Bypass OTP Bank Meningkat: Inilah 6 Cara Agar Tetap Aman
Meningkatnya prevalensi penipuan bypass OTP di perbankan digital menimbulkan risiko keamanan yang signifikan, sehingga memerlukan tindakan perlindungan seperti kewaspadaan dalam komunikasi, keamanan aplikasi dan perangkat, dan penggunaan Two-Factor Authentication (2FA) yang terinformasi.
Penipuan bypass OTP bank sedang meningkat. |
Di era yang didominasi oleh transaksi digital dan perbankan online, kenyamanan dalam mengelola keuangan hanya dengan ujung jari kita seiring dengan meningkatnya kekhawatiran keamanan perbankan. Insiden baru-baru ini telah menimbulkan pertanyaan yang mengkhawatirkan tentang keamanan transaksi keuangan kita, khususnya penipuan bypass kata sandi satu kali “one-time password” (OTP) yang frekuensinya meningkat. Ketika kita semakin bergantung pada perbankan digital, memahami ancaman yang muncul dan, yang lebih penting, bagaimana melindungi diri kita agar tidak menjadi korban penipuan ini adalah hal yang sangat penting. Panduan ini bertujuan untuk menjelaskan meningkatnya penipuan bypass OTP dan memberi Anda strategi penting untuk memastikan keamanan finansial Anda di dunia perbankan digital yang terus berkembang.
Penipuan bypass OTP bank meningkat: Inilah cara agar tetap aman
1. Hati-hati terhadap SMS dan Email masuk
Salah satu hal terpenting yang perlu diperhatikan di sini adalah seseorang harus berhati-hati dengan SMS dan email. Anda harus menghindari mengeklik tautan atau mengunduh lampiran dari sumber yang tidak dikenal. Bersikaplah skeptis terhadap permintaan SMS atau email untuk informasi pribadi atau OTP, dan segera laporkan segala dugaan penipuan ke bank Anda dan penegak hukum setempat. Percayai naluri Anda dan mintalah klarifikasi dari bank Anda jika ada sesuatu yang tampak tidak biasa.
2. Perbarui aplikasi perbankan (mobile banking) secara berkala
Pengguna juga harus selalu memperbarui versi aplikasi perbankan mereka untuk mendapatkan manfaat dari fitur keamanan yang ditingkatkan, dan membatasi pengunduhan aplikasi hanya pada toko aplikasi resmi. Ada baiknya juga untuk melindungi ponsel cerdas Anda dengan sering memperbarui sistem operasi dan aplikasinya untuk memastikan patch keamanan terbaru. Instal aplikasi keamanan seluler yang andal dan hanya unduh aplikasi dari toko aplikasi resmi untuk mengurangi risiko pemasangan perangkat lunak berbahaya.
3. Update informasi mengenai pedoman keamanan perbankan
Seseorang harus selalu mengikuti perkembangan ancaman keamanan siber terkini serta penipuan yang dilaporkan dalam berita, dan mengetahui pedoman keamanan terbaru bank dan pembaruan di situs web resmi mereka.
4. Aktifkan Otentifikasi Dua Faktor (2FA)
Pengguna harus mengaktifkan Two-Factor Authentication (2FA) bila memungkinkan untuk rekening perbankan mereka. Lapisan perlindungan tambahan ini memerlukan kata sandi tambahan, yang hanya diketahui oleh Anda saja, seperti PIN atau kata sandi, dan kata sandi satu kali (OTP).
5. Tidak membagikan informasi pribadi
Selalu disarankan untuk berhati-hati terhadap panggilan/telepon yang tidak diminta. Jika seseorang mengaku berasal dari bank Anda, berhati-hatilah. Seseorang tidak boleh membagikan informasi pribadi, detail akun, atau OTP melalui telepon. Penting juga untuk memverifikasi keabsahan panggilan tersebut. Jika Anda menerima panggilan dari bank Anda, tutup telepon dan hubungi nomor layanan pelanggan resmi untuk mengonfirmasi keaslian panggilan tersebut.
6. Gunakan Wi-Fi terpercaya
Terakhir, disarankan untuk menggunakan jaringan Wi-Fi yang aman. Cobalah untuk menghindari melakukan transaksi keuangan di jaringan Wi-Fi publik dan gunakan jaringan tepercaya dan terenkripsi saat mengelola rekening bank Anda.