Sering Overthinking? Ketahui Ciri-Ciri dan Bahayanya!

sering-overthinking-ketahui-ciri-ciri-dan-bahayanya
Menurut laman resmi Direktorat Jenderal Kesehatan Pelayanan Kesehatan, overthinking masuk kedalam kategori psychological disorder atau gangguan psikologis karena menimbulkan kecemasan atau anxiety pada penderitanya. (Foto: freepik/tirachardz)

Pernahkah Anda merasa pikiran Anda terus menerus dipenuhi oleh berbagai pemikiran yang tak henti-hentinya? Jika ya, Anda mungkin mengalami overthinking atau berpikir berlebihan. Overthinking dapat menjadi masalah serius yang memengaruhi kesejahteraan mental dan fisik seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas ciri-ciri overthinking dan bahayanya bagi kesehatan.

Jenis-jenis overthinking

Tahukah kamu jika overthinking memiliki dua jenis? Raihan Yosa melalui akun TikToknya @Raighanyosa memberikan informasi jenis overthinking tersebut. Jenisnya ada Ruminating dan Worrying.

@raihanyosa Agak serek suaranya karena lagi sakit 🥲. #reviewbuku #overthiking #fyp ♬ original sound - Raihanyosa
1) Ruminating

Pola pikir Ruminating adalah pola pikir destruktif yang muncul ketika kamu sedang merasa tidak nyaman. Ingatanmu akan membawa pada peristiwa di masa lalu yang membuat dirimu menyesali perbuatan yang telah kamu lakukan dulu.

Misalnya kamu telah memutuskan untuk melakukan suatu hal. Kita ambil contoh memilih tempat bekerja. Ternyata tempat bekerja yang kamu pilih saat ini tidak sesuai dengan ekspektasi kamu. Kamu berpikir “Mengapa aku memilih tempat kerja ini ya, seharusnya aku pilih tempat kerja di perusahaan X saja.” atau “Kalau misalnya aku tidak tolak perusahaan Z dulu, mungkin saja aku tidak akan menyesal sekarang.” Bentuk penyesalan dari masa lalu inilah yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada dirimu.

2) Worrying

Selain Ruminating, jenis overthinking kedua adalah Worrying. Worrying sering muncul dalam bentuk kecemasan terhadap masa depan. Biasanya seseorang yang sedang overthinking ini sering menganalisa suatu hal secara berlebihan. Hal yang dianalisis lebih mengarah pada situasi terburuk ataupun rasa tidak yakin akan mampu mengerjakan sesuatu yang belum dicoba.

Misalnya di tempat kerja bos kamu memberikan kamu tugas baru yang belum pernah kamu kerjakan sebelumnya. Dengan diberinya tugas baru tersebut kamu merasa tidak yakin bisa mengerjakannya. Kamu akan berpikir: “Aku tidak sanggup untuk melakukan pekerjaan ini.” atau “Apakah aku benar-benar bisa melakukannya? Bagaimana jika aku membuat kesalahan?”. Pikiran-pikiran tersebut inilah yang akan membuatmu semakin takut untuk mengerjakan hal yang diberikan padamu.

Ciri-Ciri Overthinking:

  1. Pemikiran Berulang-ulang: Orang yang sering overthinking cenderung terjebak dalam siklus pemikiran berulang-ulang. Mereka sulit untuk melepaskan dan melupakan suatu masalah atau keputusan yang harus diambil.
  2. Kesulitan Mengambil Keputusan: Overthinker sering kali mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan. Mereka terjebak dalam analisis berlebihan yang membuat mereka sulit untuk membuat keputusan yang tegas.
  3. Kecenderungan Berpikir Negatif: Overthinking seringkali disertai dengan kecenderungan berpikir negatif. Individu ini cenderung melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang pesimis.
  4. Kesulitan Bersantai: Orang yang sering overthinking sulit untuk benar-benar bersantai dan menikmati saat-saat tanpa kekhawatiran berlebihan.
  5. Gelisah dan Cemas: Gelisah dan cemas menjadi teman akrab bagi mereka yang terlalu banyak berpikir. Mereka cenderung khawatir tentang masa depan atau merenungkan kesalahan di masa lalu.

Bahaya Overthinking:

  1. Stres yang Berlebihan: Overthinking dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi. Stres kronis dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
  2. Gangguan Tidur: Pemikiran berlebihan dapat mengganggu pola tidur, menyebabkan insomnia, atau menyebabkan tidur yang tidak nyenyak.
  3. Menurunnya Kesehatan Mental: Overthinking dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.
  4. Menurunnya Kinerja Kognitif: Kesulitan dalam mengambil keputusan dan fokus yang terpecah dapat mengurangi kinerja kognitif seseorang.
  5. Pengaruh Negatif pada Hubungan Sosial: Overthinking dapat memengaruhi hubungan sosial karena kecenderungan untuk terlalu analitis atau terlalu cemas.

Cara Mengatasi Overthinking:

  • Praktikkan Mindfulness: Berlatih mindfulness dapat membantu seseorang untuk tetap fokus pada saat ini dan mengurangi pemikiran berlebihan.
  • Atur Waktu untuk Berpikir: Tentukan waktu khusus untuk merenung dan berpikir. Di luar waktu tersebut, berusaha untuk memusatkan perhatian pada kegiatan sehari-hari.
  • Buat Rencana Tindakan: Jika Anda merasa terjebak dalam pemikiran berlebihan, buatlah rencana tindakan konkret untuk menyelesaikan masalah atau mengatasi kekhawatiran.
  • Berbicara dengan Orang Terpercaya: Berbagi perasaan dan pikiran dengan seseorang yang dipercayai dapat membantu melepaskan beban pikiran.
  • Cari Bantuan Profesional: Jika overthinking terus-menerus mengganggu kehidupan sehari-hari, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional seperti psikolog atau psikiater.

Overthinking bukanlah masalah yang sepele. Dengan mengenali ciri-cirinya dan menyadari bahayanya, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya dan menjaga kesehatan mental kita.