Penyebab Keramik Pecah Sendiri, Ini Dia Alasannya

penyebab-keramik-pecah-sendiri-ini-dia-alasannya

Keramik adalah bahan yang sering digunakan dalam berbagai keperluan, mulai dari lantai rumah, dinding, hingga perabot rumah tangga seperti piring, vas, atau gelas. Material ini terkenal akan kekuatannya, namun ada kalanya kita mendapati keramik yang tiba-tiba pecah dengan sendirinya, tanpa adanya tekanan atau benturan langsung. Fenomena ini sering kali menimbulkan kebingungan dan pertanyaan. Mengapa keramik bisa pecah sendiri? Artikel ini akan membahas beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab keramik pecah secara tiba-tiba.

1. Perubahan Suhu yang Drastis

Salah satu penyebab utama keramik pecah secara tiba-tiba adalah perubahan suhu yang ekstrem. Keramik terbuat dari bahan yang memiliki sifat termal, yang berarti bahwa ia akan mengembang ketika terkena panas dan menyusut saat dingin. Jika perubahan suhu terjadi secara drastis dalam waktu singkat, keramik bisa mengalami tekanan internal yang besar sehingga menyebabkan retakan dan akhirnya pecah.

Misalnya, keramik yang digunakan sebagai alas makanan panas atau yang diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung dalam waktu lama. Ketika keramik panas tersebut tiba-tiba didinginkan, misalnya dengan mencucinya dengan air dingin, tekanan termal yang dihasilkan dapat membuat keramik pecah. Hal ini juga berlaku untuk keramik lantai yang terkena paparan panas dari sinar matahari pada siang hari dan mendingin secara cepat pada malam hari.

2. Kualitas Keramik yang Kurang Baik

Faktor lain yang sering menjadi penyebab keramik pecah sendiri adalah kualitas keramik itu sendiri. Tidak semua keramik dibuat dengan standar yang sama. Beberapa produk keramik dibuat dengan proses pembuatan yang kurang baik, misalnya pembakaran yang tidak sempurna, penggunaan bahan baku berkualitas rendah, atau ketidaksesuaian campuran material.
Keramik yang berkualitas rendah biasanya memiliki ketahanan yang lebih rendah terhadap tekanan, baik tekanan mekanik maupun tekanan termal. Akibatnya, keramik tersebut lebih rentan retak dan pecah bahkan tanpa adanya benturan yang signifikan. Dalam beberapa kasus, keramik bisa tampak baik-baik saja pada awalnya, namun setelah beberapa waktu mengalami keretakan internal yang lambat, akhirnya menyebabkan keramik pecah dengan sendirinya.

3. Tekanan dan Tegangan yang Terkumpul

Selain suhu dan kualitas material, penyebab lain keramik pecah sendiri adalah tekanan dan tegangan yang terkumpul dalam material tersebut. Pada saat proses produksi, keramik bisa mengalami deformasi atau tekanan dari dalam, yang mungkin tidak langsung terlihat. Seiring waktu, tekanan ini dapat semakin besar, terutama jika keramik terus mengalami tekanan dari faktor luar, seperti beban atau getaran.

Pada keramik lantai, misalnya, tekanan dari beban berat seperti furnitur yang dipindahkan berulang kali dapat menyebabkan tegangan pada keramik. Meskipun keramik tampak kokoh, tekanan-tekanan kecil yang berulang kali terjadi ini bisa memicu keretakan mikro di permukaan atau di dalam keramik. Jika keretakan ini terus berkembang, maka suatu saat keramik bisa pecah dengan sendirinya.
{nextPage}
4. Getaran atau Pergerakan Tanah

penyebab-keramik-pecah-sendiri-ini-dia-alasannya

Keramik yang terpasang di lantai atau dinding juga rentan pecah akibat getaran atau pergerakan tanah. Meskipun kita mungkin tidak merasakannya, lantai dan dinding rumah selalu mengalami getaran kecil, baik dari kendaraan yang lewat di dekat rumah, aktivitas di dalam rumah, atau bahkan getaran yang disebabkan oleh aktivitas seismik kecil.

Getaran-getaran kecil ini bisa menyebabkan keramik yang sudah memiliki keretakan halus atau yang dipasang dengan perekat yang kurang baik mengalami pergeseran. Ketika pergerakan atau getaran ini cukup signifikan, bisa jadi keramik tersebut mengalami tekanan tambahan yang membuatnya pecah.

5. Kesalahan dalam Pemasangan

Pemasangan keramik yang tidak tepat juga bisa menjadi salah satu penyebab utama mengapa keramik tiba-tiba pecah. Keramik harus dipasang dengan teknik yang benar, termasuk penggunaan perekat yang sesuai dan memperhatikan celah atau ruang antar keramik. Jika pemasangan terlalu rapat atau tidak menggunakan perekat yang cukup kuat, keramik bisa menjadi rentan terhadap tekanan mekanik.

Misalnya, jika celah antar keramik terlalu sempit, ketika material di sekitarnya mengembang akibat perubahan suhu, keramik tidak memiliki ruang untuk mengakomodasi ekspansi tersebut, sehingga akhirnya retak atau pecah. Selain itu, jika dasar lantai atau dinding tempat keramik dipasang tidak rata, distribusi tekanan pada keramik menjadi tidak merata, yang juga dapat menyebabkan keramik pecah.
6. Faktor Umur Keramik

Keramik, seperti halnya material bangunan lainnya, memiliki umur pakai. Seiring berjalannya waktu, keramik bisa menjadi lebih rapuh, terutama jika sering terpapar oleh perubahan suhu, kelembaban, atau beban berat. Keramik yang sudah tua cenderung lebih rentan mengalami keretakan atau pecah. Apalagi jika keramik tersebut telah terpasang selama bertahun-tahun tanpa perawatan atau penggantian.

Kondisi ini bisa diperburuk oleh paparan bahan kimia atau cairan yang meresap ke dalam pori-pori keramik, yang menyebabkan kerusakan dari dalam. Keramik yang tampaknya kokoh di luar mungkin sudah mengalami degradasi material, sehingga suatu saat dapat pecah secara tiba-tiba.

7. Kerusakan Mikro yang Tidak Terlihat

Terkadang keramik yang terlihat baik-baik saja sebenarnya sudah memiliki keretakan mikro di dalam strukturnya. Keretakan mikro ini bisa terbentuk selama proses produksi, pengangkutan, atau bahkan pemasangan. Kerusakan ini biasanya tidak terlihat oleh mata telanjang, tetapi seiring waktu, keretakan mikro ini bisa membesar akibat berbagai faktor seperti tekanan, getaran, atau perubahan suhu. Pada titik tertentu, keramik bisa tiba-tiba pecah tanpa adanya penyebab yang jelas.

Kesimpulan

Keramik yang pecah secara tiba-tiba bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan suhu, kualitas material, tegangan yang terkumpul, hingga kesalahan dalam pemasangan. Memahami penyebab-penyebab ini dapat membantu kita mencegah terjadinya kerusakan pada keramik, baik di rumah maupun pada perabotan lainnya. Salah satu cara terbaik untuk menghindari masalah ini adalah dengan memilih keramik berkualitas tinggi, memastikan pemasangan yang tepat, dan melakukan perawatan secara rutin. Selain itu, menghindari perubahan suhu yang drastis dan menjaga agar keramik tidak terkena tekanan berlebihan juga merupakan langkah yang bijak.