Sama Seperti Rokok, Ponsel Pintar yang Dijual di Spanyol Akan Segera Dilengkapi Peringatan Kesehatan

Kecanduan ponsel pintar bukanlah hal yang bisa dianggap remeh, dan Spanyol memahami hal itu. Sebuah panel pemerintah di Spanyol telah merekomendasikan agar ponsel pintar yang dijual di negara tersebut mencantumkan label kesehatan.

sama-seperti-rokok-ponsel-pintar-yang-dijual-di-spanyol-akan-dilengkapi-peringatan-kesehatan
Foto representatif by: freepik.com/author/EyeEm

Kecanduan ponsel pintar diam-diam telah menjadi salah satu tantangan paling umum dalam kehidupan modern, yang mengubah cara kita terhubung, bekerja, dan bersantai. Namun, keterhubungan yang terus-menerus ini harus dibayar dengan harga yang mahal memengaruhi tidur, kesehatan mental, dan bahkan hubungan pribadi, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Menyebut kecanduan ponsel pintar sebagai "wabah kesehatan masyarakat", Spanyol telah mengusulkan langkah berani: mewajibkan peringatan kesehatan pada semua ponsel pintar yang dijual di negara tersebut, seperti yang ada pada bungkus rokok. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko waktu layar yang berlebihan dan mendorong penggunaan yang penuh kesadaran.

Proposal tersebut merupakan bagian dari laporan setebal 250 halaman yang dibagikan oleh komite ahli yang ditunjuk oleh pemerintah Spanyol.
Menurut laporan tersebut, panel tersebut menganjurkan peringatan kesehatan wajib pada layanan digital, yang memperingatkan pengguna akan risiko seperti penggunaan berlebihan dan paparan konteks yang berbahaya. Menurut usulan tersebut, peringatan ini akan berfungsi sama seperti peringatan pada bungkus rokok, meskipun tidak terlalu ekstrem. Peringatan tersebut akan memberikan pengingat yang jelas tentang potensi bahaya kecanduan ponsel pintar. Laporan tersebut juga merekomendasikan untuk menampilkan pesan peringatan di layar saat mengakses aplikasi atau platform tertentu, yang bertujuan untuk mendorong penggunaan yang lebih hati-hati.

Selain itu, laporan tersebut juga merekomendasikan pelarangan total penggunaan perangkat digital bagi anak-anak di bawah usia tiga tahun dan pembatasan ketat penggunaan perangkat digital bagi mereka yang berusia tiga hingga enam tahun, dengan pengecualian hanya dalam keadaan tertentu. Bagi remaja hingga usia 16 tahun, laporan tersebut menyarankan untuk mempromosikan penggunaan "telepon pintar" dengan fungsi terbatas, sekaligus menyarankan untuk tidak menggunakan media sosial sama sekali bagi anak-anak di bawah usia 12 tahun.

Laporan tersebut juga mengkritik penggunaan aplikasi pendidikan dengan fitur "kepuasan instan", dengan menyebutkan potensi dampak negatifnya terhadap pembelajaran. Laporan tersebut mendesak sekolah untuk menghapus aplikasi tersebut dan sebagai gantinya menekankan metode pengajaran analog untuk siswa yang lebih muda. Para ahli merekomendasikan untuk meminimalkan penggunaan perangkat digital dalam pendidikan anak usia dini guna memastikan keseimbangan yang lebih sehat antara teknologi dan pendekatan pembelajaran tradisional.
Di bidang kesehatan, laporan tersebut menyoroti perlunya mengatasi masalah kesehatan mental yang berkaitan dengan teknologi, seperti kecanduan dan kecemasan, sebagai masalah kesehatan masyarakat yang mendesak. Laporan tersebut menyarankan untuk mengintegrasikan pemeriksaan untuk penggunaan digital yang berlebihan ke dalam pemeriksaan medis rutin guna mengidentifikasi dan mengatasi masalah ini sejak dini.

Usulan pemerintah Spanyol ini menyusul larangan media sosial yang diumumkan Australia untuk anak-anak di bawah usia 16 tahun. Undang-undang baru ini mengamanatkan proses verifikasi usia yang lebih ketat pada platform media sosial untuk mencegah anak-anak di bawah usia 16 tahun mengakses atau membuat akun di platform utama seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan Snapchat. Disahkan di Parlemen minggu lalu, undang-undang ini dijadwalkan mulai berlaku pada awal tahun 2025, sehingga perusahaan media sosial dan orang tua memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan transisi.

Proposal ini menggarisbawahi meningkatnya kebutuhan akan pendekatan komprehensif dalam mengelola konsumsi digital, menyeimbangkan manfaat teknologi dengan dampaknya terhadap kesehatan mental, pendidikan, dan kesejahteraan secara keseluruhan.